Kami cemooh bongkar seruanMu
Tertanam beku dihati perak
Kami dobrak cahaya pelitaMu
Dimata-mata kami belenggu nista
Mengepul bagai asap ceroboh nan melelahkan raga
Baru belum tamat, kami tulis minat
Dari amanat pada setangkai bunga
Kami belum tamat, seperti kelu
Dari maestro gagal. di mati menepi menusuk retak
Berurutan dibalik panggil sepasang burung dara
Di terbang lepaskan ditusukan karbondioksida keabu-abuan
Kami masih kanak !
Belum mengakak sipu
senyumMu nepis ditelunjukku, kami masih belum tamat
di dulu hingga jaman jahiliyah baru
duri dikaki-kakiMu
biak miris setahun sepuluh.


Copyright © 2012 by Singgih Dwi Husanda

Author

Personal blog of Fina, I just start what I wanted and I blog about poetry, article, all about library and writings my trip holiday. I hope you like it.

Related Posts

0 komentar

© Since 2015. The Journey by Fina Maulidina

Scroll to Top